UANG KERTAS TERNYATA TIDAK DARI KERTAS?
Uang kertas modern umumnya terbuat dari campuran serat kapas dan linen (atau bahan polimer di beberapa negara), bukan dari kertas biasa yang digunakan untuk mencetak buku atau koran. Komposisi kapas/linen membuat uang lebih tahan aus, lentur, dan lebih sulit robek; itu penting karena uang dipakai bolak-balik setiap hari. Selain bahan dasar, produsen uang menerapkan teknik pembuatan khusus misalnya pencetakan intaglio (memberi tekstur terasa), serat berwarna yang tertanam, watermark, benang keamanan, mikroprinting, tinta yang berubah warna, hologram semua bertujuan mencegah pemalsuan dan memperpanjang umur uang.
Beberapa negara (Australia, Kanada, Inggris, Singapura, dan lainnya) mengganti sebagian atau seluruh lembarannya menjadi polimer (plastik khusus). Keunggulan polymer: lebih tahan air, lebih tahan kotor, umur sirkulasi lebih panjang, dan memungkinkan fitur keamanan baru. Kekurangannya: biaya desain dan produksi awal lebih tinggi, dan ada perdebatan soal daur ulangnya. Dari perspektif lingkungan, perbandingan dampak karbon/cetak antara kertas kapas dan polimer bergantung pada bagaimana lembarnya direcycle dan berapa lama beredar.
Mengapa penting? Mengetahui bahan uang membantu masyarakat mengerti mengapa pecahan asli terasa berbeda, kenapa negara mengganti desain banknote berkala, dan bagaimana langkah antisipasi pemalsuan bekerja itu semua terkait stabilitas ekonomi dan kepercayaan publik pada mata uang.
Comments
Post a Comment