LEDAKAN DATA DIGITAL

 LEDAKAN DATA DIGITAL

Volume data yang dihasilkan manusia meningkat eksponensial selama dua dekade terakhir. Pendorong utama: smartphone, video streaming (video on demand, livestream), media sosial, sensor IoT (rumah pintar, industri), perangkat medis, citra satelit, urutan genomik, kamera pengawas, dan aplikasi-aplikasi AI yang membutuhkan dataset besar. Selain itu, perusahaan menyimpan data untuk analitik, log, backup, dan layanan cloud.

Dampak praktisnya luas. Infrastruktur penyimpanan (data center) tumbuh besar: server, rak, sistem penyimpanan, jaringan, dan pendinginan memerlukan energi besar. Itu menimbulkan isu lingkungan (jejak karbon pusat data) dan kebutuhan akan desain pusat data yang hemat energi mis
. pemanfaatan pendinginan alami, efisiensi listrik, dan integrasi energi terbarukan. Selain itu, ada masalah e-waste (perangkat usang) dan tantangan manajemen siklus hidup perangkat.

Secara sosial dan ekonomi, ledakan data menimbulkan dua sisi: peluang (inovasi berbasis data, personalisasi layanan, riset) dan risiko (privasi, keamanan, penyebaran mis/disinformasi, monopoli data oleh beberapa korporasi). Respon teknis meliputi kompresi, deduplikasi, arsitektur edge computing (memproses data dekat sumber untuk mengurangi lalu lintas), manajemen data lifecycle, dan kebijakan regulasi (mis. perlindungan data pribadi, aturan transfer data lintas batas).

Intinya: data adalah sumber daya baru yang butuh tata kelola, infrastruktur, dan kebijakan untuk memaksimalkan manfaat sekaligus meminimalkan dampak negatif.


Comments